Penginstalan Debian 9.7 CLI di VirtualBox dan akses server melalui SSH menggunakan PuTTY




Halo contekers, perkenalkan saya nama Arrafi. Materi peertama di web ini saya akan menjelaskan tentang cara pengisntalan Debian 9.7 di VirtualBox dalam versi CLI, sebelum memulainya saya akan menjelaskan beberapa hal yang terkait dengan proses penginstalan ini.

Debian
Sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya.

CLI
Sistem User Interface berupa teks program untuk menjalankan perintah komputer. Sistem operasi yang mengimplementasikan CLI dalam shell untuk akses interaktif ke fungsi atau layanan sistem operasi.

VirtualBox
Software virtualisasi untuk menginstal OS (Operating System).

PuTTY
Aplikasi SSH Client yang populer digunakan untuk melakukan remote server melalui protokol SSH pada komputer.

Yang dibutuhkan sebelum melakukan penginstalan
1. Debian 9.7 [LinkDownload]
2. VirtualBox [LinkDownload]
3. PuTTY [LinkDownload]
4. laptop/PC

Langkah-langkah penginstalan

1. Buka aplikasi VirtualBox dan buat file Debian yang baru dengan mengklik ikon "new" lalu isi nama kalian, pilih tipe linux dan version debian (64bit/32bit berdasarkan spesifikasi komputer dan laptop anda).

2. Atur penggunaan RAM agar tetap dalam batas hijau, jika melebihi batas hijau maka dalam proses penginstalan akan terjadi kegagalan atau error.

3. Pilih create a virtual hard disk now, lalu klik next.

4. Pilih VDI (Virtual Disk Image), lalu klik next.

5. Pada storage on physical hard disk, pilih Dynamical allocated lalu klik next.

6. Pilih lokasi menyimpan file debian yang akan diinstal dengan mengklik logo dokumen lalu pilih other. Atur batas besaran file debiannya lalu create.

7. Ketika berhasil dibuat klik "settings" lalu pilih network. Di Adapter 1 pilih "Bridge Adapter" pada "Attached to" lalu ok.

8. Pindah ke Adapter 2, pilih "Host only Adapter" pada "Attached to" lalu ok.

9. Masuk ke Storage lalu masukan file iso Debian 9.7 dengan mengklik logo CD, setelah dipilih klik ok.

10. Jalankan program dengan klik "Start" lalu pilih opsi install, agar hasil instalasi dalam bentuk CLI bukan GUI. Lalu enter.

11. Pilih bahasa Inggris, lalu enter.

12. Pada saat memilih negara. mula mula pilih other lalu pilih asia setelah itu cari indonesia, lalu enter. 

13. Pilih zona waktu united states, lalu enter.

14. Pilih American English, gaya keyboard yang digunakan.

15. Pilih enpos 3, lalu enter.

16. sebelum memasukan nama debian, pilih go back

17. Pilih configure network normally, lalu cek IP device yang digunakan. Gunakan IP yang sama tapi dibedakan pada bit ke-4 agar tidak terjadi tabrakan antara IP device dan IP Debian, setelah itu masukan juga subnetmask yaitu 255.255.255.0 . 

18. Masukan kembali IP yang akan debian gunakan, lakukan 2 kali lalu enter.

19. Masukan hostname, lalu enter.

20. Pada bagian ini bisa di skip saja.

21. Masukan password untuk akun Debian anda, setelah itu masukan lagi untuk meng-konfirmasi password akun anda. 

22. Masukan nama panjang untuk akun Debian, setelah itu masukan username akun Debian. 

23. Masukan password untuk akun Debian anda, setelah itu masukan kembali untuk meng-konfirmasi password anda lalu enter. 

24. Pilih zona waktu sesuai lokasi anda berada. 

25. Pilih manual lalu pilih SCST1 untuk membuat partisi, kemudian pilih yes. 

26. yang bertuliskan "FREE SPACE", lalu Pilih "Create a new partition" dan masukan jumlah memori yang ingin digunakan, disini saya memasukan 100GB.

27. Pilih "Primary" karena ingin menjadi memori utama, setelah itu pilih begining jangan end karena ingin melanjutkan partisi memori. Kemudian "done setting up the partition".

28. Lakukan sama seperti di penjelasan sebelumnya, dan dibagian ini saya memasukan lebih kecil dari sebelumnya karena partisi ini ingin dibuat menjadi logical partition. Kemudian pilih begining. 

29. Masuk ke bagian use as lalu ganti EXT4 menjadi swap area lalu "done setting up the partition" 

30. Sama seperti sebelumnya, pilih "Free Space" lalu "Create a new partition". Masukan ukuran memori yang ingin digunakan, setelah itu primary lalu begining.

31. Pada langkah ini pilih mount point setelah itu enter manually dan masukan "/data". kemudian "done setting up the partition".

32. Lakukan cara langkah sebelumnya, pada bagian penentuan ukuran partisi bisa masukan sisa jumlah memori anda atau jika masih banyak bisa masukan secukupnya.

33. Pada bagian use as, Ext4 diganti menjadi Ext3. Masuk pada bagian mount point lalu pilih manually dan masukan "/data2", setelah itu "done setting up the partition" dan "finish partitioning and write change to disk".

34. Pilih "yes" pada bagian ini.


35. Jika menemukan "Scan another CD/DVD", "use a network mirror", "participate in package usage survey" maka pilih lah opsi "NO".

36. Karena ingin menggunakan mode CLI maka pilih hanya SSH server dan standard system utilities.

37. Pilih "yes" pada bagian master boot record.

38. Pilih "/dev/sda" lalu tunggu hingga proses installasi selesai, kemudian continue untuk menjalankan program.

39. Setelah masuk ke dalam Debian langsung saja login dengan memasukan username dan password yang telah daftarkan. ketika su untuk mengecek IP.

40. Masukan IP Debian ke dalam PuTTY, disave lalu open.

41. Login di PuTTY dengan akun Debian anda lalu ketika "su" dan "nano /etc/network/interfaces". 

42. Pada bagian allow-hotplug enpos3 hingga address, silahkan di ctrl-k dan di ctrl-u pada bagian awal dan bagian paling bawah.

43. Setelah di paste, pada enpos3 bagian bawah di ganti menjadi enpos8 dan IP nya diganti dengan IP lain.

44. Setelah itu Reboot PuTTY nya

45. Buka Debiannya dan reboot. Login kembali dan "su" lalu ip a. lihat maka ada perbedaan dengan sebelumnya.

Sekian penjelasan materi dari saya, jika ada kesalahan mohon di maafkan.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, and bye-bye

Komentar